Rabu, 07 Desember 2016

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PENDIDIKAN




                                                        


 Sebelum membahas mengenai pengaruh media sosial terhadap pendidikan, sebaiknya terlebih dahulu membahas mengenai pengertian media sosial itu sendiri.

Media sosial merupakan sebuah media online, sehingga para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, dan lainnya. Blog dan jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Jejaring sosial mengalami perkembangan sangat pesat saat ini. Jejaring sosial merupakan sebuah situs yang memungkinkan kita untuk berhubungan dengan teman atau saudara untuk berbagi foto, video atau informasi lainnya tergantung dari sifat media sosial tersebut, bisa harus menjadi teman dahulu atau yang sifatnya open ( bisa dibuka siapa saja ). 

Perkembangan dari media sosial ini sungguh sangat pesat, ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010 :

No
Nama situs
Jumlah member
1
Facebook
250.000.000
2
Myspace
122.000.000
3
Twitter
80.500.000
4
Linkedin
50.000.000

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan “Media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

Dalam sebuah pendidikan, media sosial sangat berperan penting, sehingga menimbulkan dampak positif dan negatif pada sebuah pendidikan. Dampak positifnya, media sosial sangat membantu dalam dunia pendidikan, dimana semua ilmu pendidikan dapat dengan mudah di cari dan di tela'ah melalui media sosial, tidak hanya berpedoman pada sebuah buku pelajaran, tetapi dengan adanya media sosial, pelajar dapat mencari sebuah hal-hal baru dalam dunia pendidikan yang akan selalu terjawab dalam media sosial. Selain itu, dengan didukung perkembangan TIK yang semakin canggih, banyak sekali hal yang dapat dilakukan. Misalnya, mengadakan kelas virtual merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan social media ke arah yang positif. Menerapkan e-learning dan mempermudah sistem administrasi, kedua hal ini juga dapat dilakukan. Namun sayang, hal ini masih menjadi wacana untuk dasar pendidikan sekolah di Indonesia. Sedangkan di tingkat perguruan tinggi, banyak yang mulai berani menerapkan teknologi sebagai roda pengggerak dari sistem kampus itu sendiri.

Sedangkan dampak negatif yang timbul di karenakan salahnya penggunaan media sosial. Misalnya, banyak sekali pelajar yang menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mengekspos diri sendiri, bukan untuk mencari ilmu pendidikan, sehingga pelajar tersebut terjebak dalam media sosial, dan dapat merusak pola pikir mereka.

Dalam perkembangannya saat ini, mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial dapat dilakukan melalui telepon seluler. Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan pelajar. Masalahnya adalah banyak pelajar yang mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para pelajar tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya terpusat pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi seorang pelajar. Jika motivasi atau keinginan pelajar untuk belajar rendah, maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan.

Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu:

1.        Memberikan Pemahaman kepada Pelajar Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial.
Langkah ini perlu dilakukan agar para pelajar tahu bahaya dari penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak. Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada kepada pelajar sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.

2.        Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs jejaring sosial).
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet. Bahkan beberapa merek telepon seluler ternama berlomba-lomba mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet, yang memungkinkan penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah. Hal ini dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler mereka.

3.        Mengawasi Pelajar dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial.
Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Pergaulan mereka yang salah dapat membuat mereka melawan perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar